No image available for this title

Text

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN INHALASI HEPARIN TERHADAP PERBAIKAN NILAI PaO2/FiO2 PADA PASIEN DENGAN VENTILATOR DI ICU RSUP Dr.KARIADI



Latar Belakang: Pasien yang mendapatkan bantuan pernafasan dengan mesin ventilator sebagian besar disebabkan oleh keadaan cidera paru akut (Acute Lungs Injury / ALI) maupun karena sindrom gangguan pernafasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome / ARDS) yang memiliki angka insiden 20-75 kasus/100.000 orang/tahun dengan angka mortalitas 30-75%. Hal ini disebabkan oleh karena terjadinya penurunan fungsi oksigenasi paru yang disebabkan oleh terjadinya gangguan hemostatik yang bersifat lokal pada paru yakni berupa peningkatan proses koagulasi dan penurunan fibrinolisis sehingga akan terjadi penumpukan fibrin dalam parenkim paru.
Tujuan: Melihat efektivitas dari penggunaa inhalasi heparin terhadap fungsi oksigenasi paru yang tercermin dari nilai rasio PaO2/FiO2 pada pasien dengan bantuan mesin ventilator di ruang perawatan intensif.
Metode: Dilakukan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized, single-blind, controlled trial pada 16 pasien dewasa dengan bantuan mesin ventilator dan nilai rasio PaO2/FiO2 kurang dari 300 sebagai subjek penelitian yang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak masing-masing kelompok terdiri dari 8 pasien. Kelompok K mendapat terapi standar. Kelompok P mendapat terapi standar ditambahkan dengan 1 kali pemberian inhalasi heparin 5000 IU. Dievaluasi perubahan nilai PaO2/FiO2 setelah 2 jam pemberian inhalasi heparin 5000 IU. Selain itu juga dinilai perubahan terhadap nilai PTT dan aPTT setelah 2 jam pemberian inhalasi heparin 5000 IU.
Hasil: Nilai rasio PaO2/FiO2 awal dan akhir untuk kelompok K 172,19 ± 39,87 dan 183,70 ± 34,42 (p=0,052). Nilai rasio PaO2/FiO2 awal dan akhir pada kelompok K 215,59 ± 42,17 dan 234,71 ± 50,93 (p=0,501). Nilai PTT awal dan akhir kelompok K 10,95 ± 0,33 dan 10,95 ± 0,33 (p=1,000). Nilai PTT awal dan akhir kelompok P 13,38 ± 1,54 dan 13,99 ± 1,19 (p=0,109). Nilai aPTT awal dan akhir kelompok K 32,11 ± 0,61 dan 31,99 ± 0,65 (p=0,409). Nilai aPTT awal dan akhir kelompok P 34,24 ± 5,48 dan 34,98 ± 5,19 (p=0,348).
Kesimpulan: Pemberian inhalasi heparin 5000 IU dapat membuat perubahan terhadap nilai rasio PaO2/FiO2 namun tidak berbeda secara bermakna. Pemberian inhalasi heparin tidak menyebabkan perubahan yang bermakna terhadap nilai PTT dan aPTT.
Kata Kunci : ARDS, ALI Inhalasi, Heparin, PaO2/FiO2, PTT, aPTT


Ketersediaan

032/FKUD/TS/2019617.96 JAR eRak Tesis (RT)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
617.96 JAR e
Penerbit FK Undip : Semarang.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
617.96
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this