No image available for this title

Text

Perbandingan nyeri pasca tonsilektomi diseksi antara thermal welding dan diseksi konvensional



Latar Belakang: Tonsilektomi merupakan prosedur pembedahan paling sering dilakukan di bidang THT-KL dengan komplikasi pembedahan yaitu nyeri. Berbagai tehnik dikembangkan untuk menyempurnakan prosedur ini untuk mendapatkan komplikasi nyeri pasca pembedahan yang minimal.Tujuan: Membuktikan bahwa TTW memiliki tingkat nyeri pasca operasi yang lebih rendah dibanding TDK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental randomized controlled trial post test design. Dilakukan perbandingan skor nyeri VAS/WBFRS dan kadar PGE2 pasca tonsilektomi antara kelompokTTW dan TDK pada pasien tonsilitis kronik.. Hasil Penelitian: Jumlah sampel sebanyak 34 dengan jumlah wanita lebih banyak dibanding lelaki (52,94 : 47,05) dan usia terendah adalah 5 tahun dan tertinggi adalah 29 tahun. Didapatkan perbedaan skor VAS/ WBFRS yang signifikan lebih rendah pada TTW dibanding TDK pada H4 jam pasca op ( p0,05), namun secara klinis skor VAS/ WBFRS pada TTW lebih rendah dibanding TDK. Hubungan antara skor nyeri VAS/ WBFRS dan PGE2 tidak didapatkan hubungan yang signifikan (p=0,146, koefisien korelasi= 0,255). Simpulan: TTW memiliki efektifitas yang lebih tinggi terhadap nyeri pasca tonsilektomi yang minimal sehingga dapat menjadi pilihan metode tonsilektomi.
Kata Kunci: Tonsilitis kronik, tonsilektomi, thermal welding, diseksi, nyeri.


Ketersediaan

176/FKUD/TS/2017616.21 LEG pRak Tesis (RT)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
616.21 LEG p
Penerbit FK Undip : Semarang.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
616.21
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this